Apakah nama merk motor yang di produksi oleh PT Triangle Motorindo

0 Musim Hujan Datang, Siapkan Jas Hujan dan Jaga Kesehatan


Coba periksa-periksa perlengkapan motor Anda dirumah, jangan-jangan tidak ada jas hujan di sana. Atau, jas hujan yang biasanya tersimpan rapi kini entah berada di mana. Meskipun sangat sederhana, penyimpanan barang di rumah dimana musim hujan ini sangat penting. Bukankah hari-hari ini hujan mulai kerap mengguyur jalan raya? Kabarnya, curah hujan akan terus berlangsung hingga Desember, bahkan Januari tahun depan. Jas hujan sangat berguna untuk meminimalisir jatuhnya air hujan ke kepala dan tubuh saat kita berkendara diwaktu berangkat dan pulang kantor atau tujuan.


Bukan apa-apa, air hujan kurang baik bagi kesehatan. Sementara, saat mengendarai kendaraan, siapapun sebaiknya dalam kondisi fit. Tidak terserang penyakit, termasuk beberapa penyakit yang biasa muncul di musim hujan seperti demam, infeksi saluran pernapasan seperti flu dan batuk, serta diare.


Mengingat demikian pentingnya jas hujan, akan lebih baik juga seandainya jas hujan yang Anda siapkan mungkin di simpan dalam bagasi atau tas setiap anda bepergian. Sebaiknya 2 buah. Dengan dua Jas hujan, Anda dan pembonceng atau teman yang bersama Anda di motor bisa sama-sama sedikit terlindungi ketika berkendara di waktu hujan.


Mengenai jenisnya, kami sarankan agar jas hujan model 1 set celana dan kemeja sehingga lebih praktis dan simple. Jangan lupa untuk membawa sandal jepit yang praktis dan kuat serta kantong plastic untuk melindungi benda elektronik dan benda kesayangan lainnya.

Jangan lupa untuk hati-hati mengendarai motor VIAR anda di waktu hujan lebat atau melewati genangan air (banjir). Perhatikan rambu-rambu lalulintas dan marka jalan agar selamat sampai tujuan.
Read more

0 SAFETY RIDING


Kondisi seperti saat ini membuat sepeda motor menjadi pilihan paling praktis dan ekonomis sebagai alat transportasi baik pribadi maupun keluarga.
Kemampuan melalui jalan yang relatif kecil (selap selip) seakan membuat motor menjadi kendaraan ‘bebas macet’ dan efektif, sementara itu juga konsumsi BBM yang sangat irit membuat kendaraan ini sangatlah ekonomis.

Namun sayang juga ketika demikian mudahnya memperoleh sepeda motor, tetapi tidak dibarengi dengan kesadaran untuk belajar berkendara dengan baik dan aman. Masih banyak kita lihat orang mengendarai motor dengan sekencang-kencangnya, atau sangat lambat dan lain-lain yang membahayakan dirinya juga orang lain disekitarnya.
Menurut survey tim safety riding course, lebih dari 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri, selain faktor kendaraan dan lingkungan.

Safety Riding ! Sama halnya dengan istilah Safety Driving bagi pengguna mobil, istilah Safety Riding mengacu kepada perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup bagi diri sendiri maupun orang lain.

Dalam pelatihan Safety Riding, disajikan dalam teori dan praktek.
Umumnya dalam teori dijelaskan seputar keselamatan berkendara, pentingnya pemanasan tubuh saat hendak berkendara, kesiapan kendaraan, posisi berkendara yang ideal, dan lain-lain.

Kesiapan berkendara yang diperlukan untuk sepeda motor antara lain:

  • Sarung Tangan, sebaiknya memiliki lapisan yang dapat menutupi kedua belah tangan dan bahan yang dapat menyerap keringat serta tidak licin saat memegang grip/handle motor.
  • Jaket, sebaiknya mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari terpaan angin maupun efek negatif kala terjadi benturan baik kecil maupun besar.
  • Helm (minimal Half Face), sebaiknya mampu memberikan proteksi lebih kepada kepala, poin inilah yang selalu dilewatkan oleh tipikal bikers pengguna helm ‘catok’ dan sejenisnya.
  • Sepatu, haruslah mampu memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh lapisan kaki.

Secara umum untuk pelatihan praktek Safety Riding diajarkan:

-Teknik pengereman dengan hanya mengandalkan rem depan, rem belakang, dan kombinasi keduanya. Teknik ini untuk membiasakan bikers untuk membedakan fungsi dua sisi rem saat hendak berhenti ber-akselerasi.

-Teknik “slalom” dengan cone di lintasan. Teknik ini untuk melihat kemampuan peserta menikung dengan cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya dengan asumsi kendaraan sedang.

-Teknik berjalan di lintasan ala “bumpy-road” , teknik ini untuk membiasakan bikers untuk memberi kenyamanan saat jalan tidak mulus atau bergelombang.

-Teknik berkendara di lintasan lurus dan sempit berupa bilah dengan asumsi kendaraan berjalan di jalan kecil dan diliputi kemacetan. Teknik ini untuk membiasakan diri bagi bikers untuk tetap dapat melakukan handling tanpa menurunkan kaki dalam kecepatan rendah.

Perangkat keamanan semacam decker lutut dan siku plus helm menjadi wajib untuk peserta pelatihan Safety Riding.

Dari materi-materi seperti inilah diharapkan muncul niatan dari para pengendara untuk membiasakan diri sendiri memberi upaya keselamatan berkendara. Gampang-gampang susah, itu ternyata pendapat yang muncul di benak peserta setelah semua sesi praktek dilapanga dilakukan. Dari sekian banyak poin yang dipelajari peserta semua memiliki arti masing-masing dengan kesimpulan bahwa keselamatan berkendara amatlah dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan dijalan. Ya ! Semua dimulai dari diri sendiri, alangkah baiknya jika hasil kursus singkat ini dapat dibagi dengan rekan-rekan lain sesama pengendara.

Buktikan bahwa kita mampu berkendara dengan baik, tidak sembrono, tidak ugal-ugalan, patuh lalu-lintas, dan menghormati sesama pengguna jalan serta memberi contoh positif kepada sesama pengguna jalan.

Read more

0 STV dulu baru STP (Segmentasi, Targeting and Positioning)


Sebagai orang Marketing, istilah STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning) mungkin sudah menjadi pembicaraan sehari-hari. Masing-masing bagian dari STP sendiri pun dapat di-urai lebih mendalam.

STP, sering juga disebut sebagai element dari Marketing Strategy. STP adalah bagian dari STV.

Strategy yang terdiri dari STP
Tactical (Diferensiasi, Marketing Mix (4P+3P) dan Selling)
Value yang membahas Brand Image dan Services.

Apa yang bisa kita pelajari dari STP ?

SEGMENTASI merupakan Mapping Strategy. Disebut demikian, karena tujuannya untuk memetakan pasar. Pasar yang begitu luas, tidak mungkin dapat dilayani seluruhnya. Sehingga harus dikelompokkan. Pengelompokan bisa berdasarkan apa saja. Ada yang mengelompokkan berdasarkan Geographi (Kota-Pinggiran- Desa, Provinsi, Kabupaten, atau apasaja). Ada yang berdasarkan Demographi (Gender, Usia, Pendidikan, Social Economic Status-SES, Pekerjaan, dll), atau Behavioral (User-non user, frekuensi heavy-medium- low, dll), terakhir berdasarkan Psichography (Lifestyle, dll). Pengelompokan segmen, mesti didasarkan pada Homogenitas anggota di dalam kelompok, dan heterogenitas antar kelompok.

TARGETING disebut sebagai Fitting Strategy. Lantaran tujuannya mencocokkan (fitting) internal capability dengan consumer needs. Segmen pasar yang telah dikelompokkan, dipilih untuk dijadikan sebagai sasaran utama dari semua sumber daya yang dimiliki.
Dalam memilih segmen yang akan dijadikan sebagai sasaran (target) ada 3 acuan.
Ukuran (size). Pilihlah segmen yang berukuran besar. Jumlahnya memadai. Memilih pasar kecil (niche market) tampaknya lebih mudah, namun sering terkendala dalam hal profit dan minimalisasi biaya.
Bertumbuh (growth). Pilihlan segmen yang sedang bertumbuh. Banyak segmen yang memiliki jumlah pelanggan yang besar, namun secara grafik menunjukkan penurunan. Misalnya penggunaan kamera manual. Pengguna facebook saat ini belum terlalu banyak. Tapi, dalam waktu 1-2 tahun mendatang, segmen ini akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa.
Keunggulan bersaing (competitive advantage). Pilihlan segmen yang bisa anda kuasai. Jangan masuk ke pasar yang sudah terlalu penuh. Apalagi hanya menjadi pelengkap.

POSITIONING sering juga disebut sebagai Communication Strategy. Positioning bertujuan menempatkan perusahaan/merek dalam benak konsumen relatif terhadap kompetitor. Positioning banyak berkutat dengan awareness, image dan Association. Tujuannya memenangkan posisi di Benak dan Hati Konsumen (Mind Share and Heart Share)


Read more

0 NEW KARYA dengan ACCESORIES


Kejutan baru dari motor viar khususnya tipe KARYA. PT Triangle Motorindo telah mengeluarkan accesories motor tersebut dengan membuat contoh modifikasi menggunakan bahan fiber. inovasi motor karya akan dikembangkan terus disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. fiber ini bisa dipesan di seluruh cabang PT Kencana Laju Mandiri dan Dealer-Dealer Resmi Motor VIAR dan hanya bisa dipesan bagi pengguna motor VIAR. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau sekitar Rp 1,5 juta. untuk pemesanan harap bersabar karena permintaan yang cukup tinggi dimana supply agak terbatas sebaiknya segera kunjungi cabang dan dealer resmi terdekat.
Read more

0 Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!


"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."
-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang
menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik
menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran
mental dari seseorang yang cerdas dalam
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa
memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait
erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan
bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada
pencapaian kesuksesan hidup yang
*tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya.

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara
materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang
juga dikenal dengan sebutan "EQ"),
dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana
emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa....

Seorang miliuner kaya di Amerika
Serikat, Donald Trump, adalah contoh
apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai
pengusaha real estate yang cukup
sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US
dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak
karirnya, yaitu "The Art of The Deal
dan Surviving at the Top". Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalu
mulus...

Anda ingat depresi yang melanda dunia
di akhir tahun 1990? Pada saat itu
harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu
semalam, kehidupan Trump menjadi sangat
berkebalikan.

Trump yang sangat tergantung pada
bisnis propertinya ini harus menanggung
hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi
kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib
serupa berpikir bahwa inilah akhir
kehidupan mereka, hingga benar-benar
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump
benar-benar diuji. Bagaimana tidak,
ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan
semua harta yang tersisa sebagai ganti
rugi perceraian mereka.

Orang-orang yang dianggap sebagai teman
dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa
dan menyerah pada hidup. Namun itu
tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini
kesempatan untuk bekerja dan mengubah
keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada
"intangible asset" yang tetap
dimilikinya.

Ya, Trump memiliki pengalaman dan
pemahaman bisnis yang kuat, yang jauh
lebih berharga dari semua hartanya yang
pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis, enam bulan kemudian Trump
sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya.

Tiga tahun berikutnya, Trump mampu
mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis
kembali buku terbarunya yang diberi
judul "The Art of The Comeback".

Dalam bukunya ini Trump bercerita
bagaimana kebangkrutan yang menimpanya
justru menjadikannya lebih bijaksana,
kuat dan fokus daripada sebelumnya.

Bahkan ia berpikir, jika saja musibah
itu tidak terjadi, maka ia tidak akan
pernah tahu teman sejatinya dan tidak
akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang
keteguhan untuk bangkit dari kegagalan,
juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan
otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir
pada setiap org & bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara
mengasah kecerdasan emosi:

1. Selalu hidup dengan keberanian.

Latihan dan berani mencoba hal-hal baru
akan memberikan beragam pengalaman dan
membuka pikiran dengan berbagai
kemungkinan lain dalam hidup.

2. Selalu bertanggung jawab dalam
segala hal.

Ini akan menjadi jalan untuk bisa
mendapatkan kepercayaan orang lain dan
mengendalikan kita untuk tidak mudah
menyerah. "being accountable is being
dependable"

3. Berani keluar dari zona nyaman.

Mencoba keluar dari zona nyaman akan
membuat kita bisa mengeksplorasi banyak
hal.

4. Mengenali rasa takut dan mencoba
untuk menghadapinya.

Melakukan hal ini akan membangun rasa
percaya diri dan dapat menjadi jaminan
bahwa segala sesuatu pasti ada
solusinya.

5. Bersikap rendah hati.

Mau mengakui kesalahan dalam hidup
justru dapat meningkatkan harga diri
kita.

So, kuasailah kecerdasan emosi Anda!

Karena mengendalikan emosi merupakan
salah satu faktor penting yang bisa
mengendalikan Anda menuju sukses dan
juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)
Read more

0 Marketing 4 Dummies

Nice Information for new marketer

saya ingin berkunjung kerumah orang tua saya, menjenguk rutin Ayah saya (almarhum) yang terbaring lemah karena stroke selama 2 tahun, sebelumnya saya singgah ke ATM, istri saya menarik uang tunai dari ATM dan tanpa memeriksanya kembali langsung memasukannya kedalam dompet, melalui jalan bebas hambatan (tol) saya menuju rumah orang tua saya dan setibanya membayar tol, istri saya menyerahkan kepada saya selembar uang Rp 50 ribu yang diambil dari ATM sebelumnya dan saya langsung serahkan kepada petugas tol, petugas tol mengatakan kepada saya "uangnya palsu pak, coba bapak periksa kembali uang ini" dan ternyata dalam tumpukan uang yang diambil dari ATM terdapat 1 lembar lagi Rp 50 ribu yang palsu, istri saya mengatakan kepada saya dengan agak emosi "sebaiknya kita komplain ke pihak bank", saya jawab, "tidak usah, "ngga" penting, bakar saja 2 uang palsu itu, harga yang harus kamu bayar untuk bisa menang atas komplain kamu ke bank lebih besar dari Rp 100 ribu,
yang lebih penting faktor psikologis kamu harus dijaga jangan sampai lelah mengurusi hal-hal yang melelahkan, sebaiknya kita lebih berhati-hati dan teliti atau mungkin saja kita ditegur agar lebih banyak lagi bersedekah".
karena bukan hanya masalah uang palsu tetapi juga masalah lainnya, seperti menarik uang dari ATM terkadang tidak sesuai antara angka di ATM dengan jumlah uang yang keluar dari ATM serta beberapa masalah lainnya, maka kami sepakat 'No Comment, No Complain' kepada pihak Bank, tetapi sebagai gantinya kami melakukan 'action' dengan cara memindahkan seluruh tabungan kami ke Bank lain yang kami pikir lebih 'manusiawi' dan (mantan) bank dimana saya pernah sebagai nasabahnya telah dilikuidasi (saya lebih suka menyebutnya gulung tikar atau bongkar lapak), istri saya mengomentari "ya wajarlah, nasabah kok dianggap hanya object bisnis belaka, coba mas perhatikan dari hal-hal kecil, mulai dari satpam, customer service, kasir hingga kepala cabangnya.. huhhh" dan sejak itu kami berdua sepakat bahwa kami tidak akan pernah menjadi pelanggan setia tetapi kami akan selalu berusaha menjadi pelanggan yang cerdas dan melakukan tindakan, sebagai contoh, mengenai Carrefour,
sejak carrefour berdiri di lebak bulus Jakarta yang oleh banyak pihak diprotes, ditambah pula berita-berita miring saat carrefour mengakuisisi alfa mart dan terlebih lagi saat saya membeli sebuah barang lokal dengan harga 'un-lokal', saya dan istri sudah tidak pernah lagi berbelanja di carrefour hingga saat ini

saya membeli peralatan eletronik di sebuah toko dengan gerainya yang luas dan baru beberapa minggu 'launching', dimulai dari tatapan mata penjaga konter yang selalu mengawasi setiap gerak-gerik saya, hingga saat membayar dikasir, sungguh hebat, saya perkirakan lebih dari 4 mesin pembaca kartu kredit (card reader) yang ditumpuk dimeja 1 orang kasir yang seolah-olah dipamerkan kepada customer, saat saya menyerahkan kartu kredit, dikatakan "semua mesin ini rusak dan harus membayar tunai", saya bermaksud pergi ke ATM untuk mengambil uang tunai dan sewaktu melewati pintu keluar, seorang satpam wanita agak gemuk dan bersandal jepit menegur saya dengan sinis didepan orang banyak "kalo ngga punya uang jangan sok beli-beli pak", saya menghela nafas, terdiam dan berfikir menghibur diri "mungkin dia karyawan baru yang belum ditraining 'kejiwaan' jadi tidak tahu bagaimana caranya bersopan-santun terhadap customer bahkan dia tidak bisa membedakan antara sepatu dengan
sandal dan saya sebagai pembeli harus lebih 'prepare' jika ingin membeli sesuatu", 20 menit kemudian saya kembali membawa uang tunai untuk membayar barang elektronik yang akan saya beli, entah sampai kapan usaha eletronik tersebut bisa bertahan, saya dengar dari beberapa teman dan beberapa orang yang saya kenal mengatakan "malas beli elektronik disana...rese, makanya sepi terus tuh toko..." dan secara tidak sengaja sewaktu bersama istri dan anak saya makan siang di 'pujasera' yang terletak tidak jauh dari toko tersebut, duduk disebelah meja kami salah seorang karyawan dari toko tersebut yang dilihat dari penampilannya layaknya seorang supervisor, dia duduk bersama seorang temannya, terdengar jelas karyawan toko tersebut mengatakan kepada temannya "... tapi gue belum gajian, sudah hampir 2 minggu gaji belum keluar juga, SPG sama SPB saja belum digaji, apalagi gue, mau bangkrut kali nih perusahaan.. ."

disebuah Apotik saya membeli perban khusus penutup luka operasi cesar untuk istri, sungguh terkejut saat petugas apotik memberikan perban kepada saya dengan menggunakan tangan kiri dan meletakannya dengan agak kasar diatas etalase kaca,"24 ribu" katanya sambil berlalu mendekati temannya dan berbincang-bincang dengan temannya, saya ditinggal 'sendirian', "ini mas uangnnya" kata saya berusaha se-sopan mungkin, petugas tersebut mengembalikan uang kembalian kepada saya dengan tangan kiri, meletakannya diatas etalse kaca dan dengan sikap yang membuang muka dihadapan saya, kemudian langsung pergi menghampiri ketemannya lagi, yang saya rasakan saat itu seolah-olah kehadiran saya untuk membeli perban sangat mengganggu dia, perlahan tapi pasti, mulai dari apotik kemudian berubah menjadi usaha bimbingan belajar dan pada akhirnya sekarang menjadi gedung kosong yang kusam dan hari ini dari beberapa tahun yang lalu masih terpampang ditembok gedung "Di Jual"

saat saya membeli perlengkapan komputer, entah apa masalahnya.. . seorang pedagang VS seorang pembeli
pedagang : "situ ngga beli juga ngga apa-apa, masih banyak pembeli lain"
pembeli : "memangnya situ saja yang jualan, pedagang lain juga banyak, barangnya lebih bagus dan harganya juga lebih murah, pelayanannya lebih baik, lagipula saya ngga butuh-butuh amat kok beli barang dagangan situ, lagian juga saya yang pegang uangnya, saya ngga beli barang dagangan situ bisa beli emas, situ bisa beli apa dengan barang dagangan situ"
'Kho afian' yang duduk didepan saya berbisik ke saya, "susah dagang kaya gitu, saya sih lebih baik pegang uang daripada pegang barang"

dikawasan Kebayoran Baru Jakarta ada sebuah warung rokok kecil dimana setiap kali saya melintasinya saya selalu berhenti untuk singgah dan selalu berteriak dari dalam kendaraan kepada pemilik warung rokok "leh, rokok sama lemon tea dingin, satu" dan pemilik warung yang selalu 'friendly' melayani permintaan saya, sembari saya meminum lemon tea dingin, sipemilik warung menyapa saya dengan candanya "apa khabar bos... jalan bos...", "biasa jalan, muter-2 aja, namanya juga orang bingung" jawab saya, "asyik nih jalan terus, uangnya sekarung" kata si pemilik warung, saya pun tertawa mendengarnya dan saat ini 'soleh' pemilik warung tersebut sudah pindah kekawasan Cibinong - Bogor untuk mengurusi usaha rumah makannya yang lumayan besar, "cuma warteg" katanya, plus menempati rumah pribadinya plus kendaraan pribadinya "biar 'kalo' pulang kampung ngga naik bis lagi" alasan soleh, "memang harus begitu leh, imbalan bagi kamu yang selama lebih dari 10 tahun 'friendly'
terhadap kita semua sebagai pembelinya, terlebih lagi bagi istri dan anak mu yang dengan setia dan tanpa mengeluh setiap malam harus tidur didalam gerobak warung rokok" dalam hati saya terharu - walaupun saat ini sudah tidak bisa lagi berteriak dari dalam kendaraan "leh, rokok sebungkus, bayarnya nyicil 10 tahun", "beres, pokoknya tetap 'tak catat" dan kamipun tertawa bersama

disekitar lokasi saya tinggal ada penjual es kelapa yang menempati sebuah lahan kebun yang teduh, rata-rata pembeli disana mengatakan "es kelapanya enak, mie ayam dan pangsitnya enak, tempatnya enak, Bang Ijan baik dan tidak pernah lelah 'familiar' melayani pembeli, apalagi lagi anaknya Bang Ijan selain membantu Bapaknya, dia juga mengatur dan mengawasi kendaraan yang parkir tanpa dikenakan uang parkir, jadinya kitapun enak juga berlama-lama disini", istrinya bang ijan turut menjual asinan betawi, suatu saat seorang ibu yang sedang menikmati asinan betawi dengan suara agak keras mengatakan kepada istrinya bang ijan "Mpok.. bumbunya kacangnya kurang 'medok' nih, sambelnya juga kurang pedes", dengan keceriaannya yang 'renyah', alami dan dengan logat 'jabodetabek' -nya, si mpok menanggapi "lah entar anak-2 pada ngga demen, kepedesan, tapi kalo ibu mau yang medok, pedes mah... entar saya bikinin, biar rasanya lebih 'nyeresep' buat ibu, gituuu" dan asinan-nya
si mpok laris manis bahkan sering pula dipesan untuk acara resepsi dirumah-rumah, bang ijan dan si mpok sudah melaksanakan Ibadah Haji, anak-anaknya tidak pernah putus sekolah dengan anak pertama sudah kuliah D3 Polytehnik "abis mau jadi tukang insiyur kaya si 'Doel', uangnya kadang-kadang, kadang-kadang ada, kadang-kadang ngga" kata si mpok dengan keceriaannya yang tetap 'renyah' dan tetap rutin berboncengan sepeda ontel dengan bang ijan untuk pergi ke pasar walaupun anak pertamanya menawarkan "Mak, mau dianter ngga pake motor kepasar, biar cepet", saya timpali "mana mauuu, biar kaya rano karno ama jessy gusman, ohh galih ohh ratna... cintaaa mu abadiii", bang ijan jadi 'sal-ting' "kerja lo, ngantor sono, jangan liatin komputer mulu..." balas bang ijan kepada saya, anaknya bang ijan bingung "galih ama ratna siapa yaaa"

pernah terfikirkan oleh saya, kenapa para 'clubers' betah berlama-lama didalam satu ruangan yang bising dengan suara musik yang menghentak-hentak dan menghabiskan uangnya ratusan ribu bahkan bisa mencapai lebih dari Rp 1 juta dalam 1 malam hanya untuk membeli minumannya berkali-kali, jawabanya mudah, karena mereka merasa 'cozy' berada disana

om saya (adik dari almarhum ayah saya), mengawali karirnya sebagai salesman di Jakarta, dimutasi ke kota Padang untuk menjadi supervisor, dimutasi ke kota Jogyakarta sebagai Manager, dimutasi ke kota Surabaya sebagai kepala cabang dan ketika perusahaan tempatnya bekerja merger dengan PMA dari Jepang, om saya ditempatkan di Jakarta sebagai Direktur Business Development hingga saat ini, semasa awal merintis karir, om saya tanpa malu dengan 'kesarjanaannya' selalu mengemudikan sendiri kendaraan 'bak terbuka' milik perusahaan yang digunakan untuk mengangkut 'barang dagangan' yang akan ditawarkan ketoko-toko ataupun perusahaan dan kini kendaraannya sudah berubah menjadi kendaraan pribadi 'impian dan kebanggaan' plus supir pribadi plus Condominium di Singapore plus rumah di Perth - Ausie plus investasinya dibeberapa perusahaan tbk, yang saya ingat, om saya pernah mengatakan kepada saya "Pembeli adalah raja, tetapi bukan raja yang harus kita bersimpuh
dihadapannya melainkan raja yang harus kita perlakukan agar dia merasa dihargai dan merasakan persahabatan yang dalam dengan kita"

EQ

Sesuatu hal yang luar biasa bermula dari hal-hal sederhana yang pada akhirnya menjadi 'jangkar' dalam kehidupan.
Read more

0 CARA SEDERHANA AGAR SIM TETAP TERBAWA


Cara Sederhana Agar SIM Tetap Terbawa


Lupa bisa “menyerang” siapa saja dan kapan saja. Tiap kali seseorang melupakan sesuatu, pasti ada dampak serta risikonya. Mulai dari risiko yang kecil hingga besar. Salah satu risiko yang lumayan besar dan bisa lebih merepotkan lagi adalah lupa membawa Surat Ijin Mengemudi (SIM) pada saat sedang mengendarai motor di jalan raya. Bisa-bisa Anda harus mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah jika saat razia tidak bisa menunjukkan surat ini.

Sebab, “Setiap pengendara kendaraan bermotor yang memiliki SIM namun tidak dapat menunjukkannya saat razia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu,” begitu aturan yang tertulis pada Pasal 288 ayat (2) UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Umum, yang resmi berlaku sejak 22 Juni kemarin. Jadi, berhati-hatilah. Persiapkan SIM dan juga STNK (surat tanda nomor kendaraan) sebelum benar-benar menginjak pedal gas dan meluncur di jalan raya.

Agar tidak lupa membawa identitas yang pada umumnya tersimpan di dompet ini, motorviar menyarankan untuk mengikuti prosedur berikut tiap kali hendak mengendarai motor:

1. Periksa kesiapan fisik motor Anda sebelum memulai aktivitas setiap hari bersama motor kesayangan. Mulai dari ban, body, lampu-lampu, klakson, spion dll. Setelah bagian luar, keselamatan seperti helmet, jaket, sarung tangan dan sebagainya.

2. Hidupkan mesin. Lalu dengarkan ada tidaknya bunyi-bunyi abnormal di sekitar mesin maupun komponem lainnya. Pastikan mesin dapat bekerja dengan baik.

3. Sambil memanaskan, periksa sistim kelistrikan (lampu, klakson) motor Anda. Jika ragu dengan kondisinya, Anda bisa konsultasikan ke bengkel/ mekanik motor VIAR langganan anda. atau SMS Pengaduan pusat motor VIAR nomer 085281011171(ponsel).

4. Setelah yakin semua dalam kondisi ok, mulailah mengendarai dengan mempertimbangkan kenyamanan duduk di sepeda motor. Nah, sebelum benar-benar berkendara, keluarkanlah dompet Anda dari saku atau pun tas. Periksa kembali apakah SIM masih tersimpan di sana. Jika tidak ada, segera cari. Mungkin tertinggal atau belum Anda masukkan kembali ke dompet setelah digunakan untuk keperluan lain. Periksa juga, apakah STNK motor yang Anda kendarai sudah Anda bawa juga. Pada saat mengeluarkan dompet, Anda sekaligus bisa juga menyiapkan uang pecahan kecil atau uang receh yang mungkin Anda butuhkan untuk beli bensin, parkir dsb.

Marketing Communications
Read more
 
© 2010 . is proudly powered by Blogger