PT Triangle Motorindo Viar Serius Garap Pasar Motor Under Low End

Kamis, 17/12/09 12:15
PT Triangle Motorindo
Viar Serius Garap Pasar Motor Under Low End
________________________________________
OTOMOTIFNET - Bicara segmentasi pasar motor berdasarkan tingkat ekonomi konsumennya, mungkin pabrikan jepang paling merajai. Dari segmen konsumen yang high end dengan kemampuan membeli motor hingga diatas Rp 25 jutaan sampai rentang harga Rp 11 jutaan untuk bebek di kelas low end.
Tapi apa yang dilakukan pabrikan motor non Jepang khususnya motor Cina atau Taiwan, ternyata masih di luar rentang tadi. Hampir sebagian besar motor-motor non Jepang justru masuk di bawah kelas low end-nya motor Jepang. Hal ini juga dilakukan dan diakui oleh PT Triangle Motorindo (TM) pemilik merek Viar.
Semua bebek produksi Viar dijual di bawah Rp 10 jutaan. Misalnya bebek Star CX dilepas Rp 8,9 juta. Sedang tipe sport dijaga agar tidak lebih dari Rp 14 jutaan. Tipe sportnya yang paling mahal, Viar VIX R hanya dilepas Rp 14 jutaan.
"Kita memang masuk di kelas konsumen yang lebih mementingkan utilitas dengan harga murah. Dan kami melihat segmen konsumen yang ini tidak diseriusi oleh pabrikan Jepang padahal pasarnya sangat besar," ungkap Dalie, Marketing Divison Head, PT TM.

Kemudian Dalie memberikan ilustrasi, untuk kredit sepeda motor seharga Rp 13 jutaan artinya cicilan bulannya harus minimal Rp 500 ribuan. Padahal untuk berani kredit dengan angsuran sebesar itu minimal penghasilannya harus 3 kali lipat dari nilai angsuran. Lalu bagaimana dengan konsumen yang ingin membeli motor tapi penghasilannya hanya Rp 1 jutaan?
Nah, dengan motor murah yang harganya tak lebih dari Rp 10 jutaan, cicilan perbulannya haya Rp 300 ribuan. Konsumen dengan upah minimum diangka Rp 1 jutaan diharapkan masih bisa membeli.
"Kita memang menggarap segmen baru dengan komunitas sangat besar. Dari 200 juta penduduk Indonesia pasti masih sangat banyak masyarakat yang penghasilannya di bawah Rp 1 juta," ungkap lulusan universitas di Jerman ini.
Tapi tentunya tidak hanya bermodalkan harga murah. Jaringan dan pelayanan after salesnya juga harus dikembangkan. "Bila bicara penjualan, rata-rata penjualan Viar per bulan mencapai 6000 unit. Ini lebih rendah dari penjualan 2008 yang pernah mencapai 15 ribu per bulan. Tentunya penurunan ini disebabkan oleh krisis yang menghantam perekonomian global. Tapi kita yakin mampu bangkit di 2010," mantap pria ramah ini.

Penulis : Popo/AZ
Foto : Popo